Oleh Rizky Wahyuni*)
Beberapa waktu belakangan kita sering mendengarkan istilah citizen journalism. Bahkan salah satu TV swasta nasional dengan bangganya menyatakan bahwa mereka telah menerapkan sistem citizen journalism. Namun apakah kita tau apa itu citizen journalism? Mungkin tulisan ini dapat sedikit membantu anda mengetahui apa yang dimaksud dengan citizen journalism.
Berkat kemajuan teknologi informasi dewasa ini, perkembangan jurnalisme pun semakin dinamis. Kini dimulailah era baru dalam dunia jurnalisme, open source reporting. Dalam open source reporting siapa saja bisa melaporkan apa saja yang dilihatnya, atau yang ingin disampaikannya ke publik. Berita, opini, reportase, sampai curhat yang sangat pribadi, semua bisa dipublikasikan kepada orang lain dan dinikmati secara luas (Santi Indra Astuti,2007). Tidak perlu menunggu wartawan mewawancarai atau mewartakan seperti yang terjadi pada media meanstreem yang ada.
Perkembangan Jurnalisme itu adalah Partisipatory journalism atau yang biasa disebut citizen journalism (CJ) jika diartikan menurut bahasanya berarti jurnalisme warga, aksi dari warga kota/negara yang memainkan peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisa, serta diseminasi berita dan informasi. CJ melibatkan warga dalam memberitakan sesuatu peristiwa dengan begitu setiap orang adalah wartawan dan kerja wartawan bisa dilakukan oleh setiap orang, baik itu ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa bahkan para pekerja kantoran. Karena tidak terikat dengan salah satuprofesi tertentu maka CJ dikategorikan sebagai jurnalisme publik. Maksud dari partisipasi publik ini untuk menghadirkan independensi, reliabilitas, akurasi, wide-ranging dan relevansi informasi yang ada dalam demokratisasi (wikipedia.com)
Disini setiap orang dapat menjadi subjek sekaligus objek dari dari media massa, bukan lagi hanya menjadi subjek seperti dalam media-media konvensional. Dalam media konvensional biasanya hanya mereka yang terdaftar sebagai wartawan dalam media tersebut saja yang dapat memberikan berita, sedangkan masyarakat pada posisi pasif sebagai penonton, pemirsa ataupun pembaca saja. Masyarakat tidak dilibatkan terlalu jauh untuk dapat menentukan topik, tema maupun bahasan dalam setiap pemberitaannya. Karena sejauh ini ternyata media-media utama, mainstream yang ada, tidak bisa memenuhi kebutuhan dengan alasan space, industri, bisnis serta alasan lainnya.
Perkembangan CJ didunia sebenarnya telah berlangsung lama, sekitar dua dekade belakangan. Nicholas Lemann, profesor di Columbia University Graduate School of Journalism, New York City, Amerika Serikat, mencatat, kelahiran jurnalisme publik dimulai melalui gerakan pada Pemilu 1988. Saat itu publik mengalami erosi kepercayaan terhadap media-media mainstream seputar pemilihan presiden AS. Sedangkan CJ yang paling fenomenal di dunia saat ini adalah situs Oh My News. Berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan, situs ini pertama terbit 22 Februari 2000 dengan moto "Setiap Warga adalah Seorang Reporter". Pemunculan oh my news juga dilatar belakangi pemilihan presiden korea selatan. Hingga kini OMN telah memiliki 60 ribu reporter seluruh dunia 80% berasal dari citizen journalism dan hanya 40 orang berasal dari ”wartawan tradisional”.
Di Indonesia, CJ baru berkembang sejak 2005, namun telah banyak media online di Indonesia menerapkan CJ diantaranya panyingkul.com, halamansatu.net, wikimu.com, kabarindonesia, greenpressnetwork dsb. Bahkan media-media cetak dan elektronik nasional pun sekarang telah menerapkan sistem CJ, sebut saja Republika yang telah menerapkan CJ sejak 7 Januari 2007 atau radio Elshinta yang sejak tahun 2000 telah menerapkan CJ dan memiliki kurang lebih 100.000 citizen reporter. Bahkan saat browsing tentang CJ penulis menemukan salah satu blogs yang menerapkan CJ di kota Pontianak.
Perkembangan teknologi dan informasi seperti perkembangan internet telah menjadikan model jurnalism ini berkembang sedemekian pesat. Hampir setiap orang memiliki website minimal blogs yang didalamnya dapat memuat laporan, berita, dan aktivitas maupun pembahasan akan isu tertentu. Alasannya sangat sederhana kenapa media ini (blogs) lebih disenangi karena selain gratis, blog dapat dengan mudah mendekatkan antara berita yang ditampilkan dengan pembacanya, sehingga mempermudah dalam memeberikan tanggapan, koreksian maupun tambahan informasi melalui box komentar yang biasa terdapat di bawah postingan. Memeberikan ruang yang lebih kepada pembaca untuk ambil bagian menjadi CJ pada media tersebut.
Sulit memang menghindari perkembangan citizen journalism ini dan menjadikan hal tersebut ancaman baru bagi media-media konvensional. Namun disinilah menariknya karena media mainstream ditantang untuk semakin meningkatkan kualitas, minimal mencari cara baru mendekatkan diri pada khalayak dengan mengangkat isu-isu publik dan meninggalkan narasi-narasi besar dengan jargon-jargon abstrak yang tidak jelas.
Citizen journalism bukan sekadar "jurnalistik beralih ke tangan orang biasa", tetapi mulai mendekati apa yang dibutuhkan dan diinginkan publik. Selama ini, produk-produk jurnalistik yang dimanifestasikan dalam media meanstreem lebih merupakan suara industri dan pemodal besar dengan segala kepentingan di dalamnya. Suara publik hanya bergaung sunyi ditengah kepentingan-kepentingan itu. Maka wajar jika CJ ini menjadi andalan publik untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyuarakan kepentingan masyarakat banyak sehingga pemberitaan dan informasi yang diterima masyarakat semakin dinamis. [dari berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar