Pilkada yang akan di helat pada 15 November nanti merupakan pesta demokrasi bagi masyarakat Kalimantan Barat secara keseluruhan, tidak hanya untuk golongan tertentu ataupun strata tertentu. Untuk itu lembaga pers mahasiswa islam (LAPMI) Cabang Pontianak bekerjasama dengan KPUD Kota Pontianak melaksanakan sosialisasi pilkada Gubernur dan wakil Gubernur 2007-2011 bagi pemulung, PKL (Pedagang Kaki Lima) dan penyandang cacat yang ada kota pontianak.
Kegiatan dilaksanakan senin (12/11) di aula kantor Bappeda Kota Pontianak mendapat antusias dari warga dengan jumlah peserta yang diperkirakan hadir 100 orang membludak menjadi sebanyak 155 orang. Ketua Lapmi Cabang Pontianak, Rizky Wahyuni, menjelaskan bahwa alasan pemilihan peserta dari perwakilan masyarakat ini mengingat semakin dekatnya hari H pemilihan sedangkan untuk komunitas seperti pemulung, PKL dan penyandang cacat jarang tersentuh oleh media sosialisais maupun mendapatkan penjelasan rinci tentang pilkada terutama tatacara pemilihannya padahal semua masyarakat berhak untuk tau dan bisa mempergunakan hak pilihnya dalam pilkada nanti. Maka dari itu lembaga ini berinisiatif melaksanakan kegiatan sosialisasi bekerjasama dengan KPU Kota Pontianak.
Kegiatan dibuka tepat pada pukul satu siang oleh ketua KPUD Kota Pontianak, Hefni Supardi. Dalam sambutannya ia menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan dan sangat bangga dengan para peserta yang telah berusaha hadir meluangkan waktunya untuk mendengarkan pengarahan seputar tatacara pemilihan gubernur dan wakil gubernur, terutama dari perwakilan penyandang cacat walau dengan keterbatasan pendengaran tetap berusaha untuk hadir. ”Kegiatan ini menunjukkan bahwa pesta demokrasi ini merupakan milik semua lapisan dan golongan masyarakat di Kalbar” ujarnya. Dalam kesempatan itu Hefni juga meghimbau kepada peserta yang hadir untuk dapat mempergunakan hak suaranya dengan baik pada saat pemilihan nanti tak terkecuali penyandang cacat yang memiliki hak suara dan terdaftar.
Walau dengan keterbatasan pendengaran, sebanyak 30 orang dari penyandang tuna rungu kota pontianak dapat mengikuti sosialisai pemilihan Gubernur dan wakil gubernur ini dengan baik dan lancar berkat bantuan penterjemah. Penterjemah inilah yang membantu mengartikan bahasa lisan narasumber kepada mereka dengan mempergunakan bahasa isyarat. Semua bahasa lisan yang disampaikan oleh narasumber dengan mahir ia terjemahkan ke dalam gerak jari tangan dan ekspresi wajah. Tak ada satu katapun yang terlewat untuk ia artikan guna memberikan pemahaman yang sama kepada penyandang cacat pendengaran ini.
Viryan Azis, SE, MM, divisi sosialisasi KPUD Kota Pontianak sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut menjelaskan arti penting sosialisasi pilkada bagi masyarakat kalbar mengingat pertama kali gubernur dipilih secara langsung oleh rakyat hingga memperagakan tatacara pemilihan. Viryan juga mengharapkan kepada seluruh peserta yang hadir untuk lebih selektif dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur kelak, ”jangan mau dipolitisir oleh berbagai kepentingan, pilih sesuai dengan hati nurani” ujarnya.